Seperti kupu-kupu yang terbang di antara ilalang
dengan sayap-sayapnya yang lemah
Seperti kupu-kupu yang mengembara dunia
dengan catatan metamorfosa yang ia goreskan
Kita perlu belajar banyak dari seekor kupu-kupu. Pertama kali ada di dunia, mereka terlahir sebagai telur. Telur adalah makhluk yang tidak (atau lebih tepatnya "belum") bernyawa. Ia hanya terdiam, namun beberapa saat kemudian ia menetas menjadi ulat. Konon ulat adalah musuh manusia dengan keserakahannya melahap dedaunan. Padahal sebenarnya, ulat adalah binatang yang tekun. Dengan jeda waktu yang ada ia harus menggemukkan badan sehingga memiliki cadangan makanan yang cukup untuk fase berikutnya. Hingga saatnya tiba, ia pun menjadi kepompong. Ia harus bertapa dengan bekal makanan yang ia miliki. Di bandingkan lama hidupnya, fase kepompong menempati waktu yang lumayan lama. Hampir sama dengan waktu hidupnya menjadi ulat.
Saat menjadi kepompong ia benar-benar berada dalam diam. Dalam waktu bersamaan tubuhnya berubah perlahan-lahan. Ketika saatnya tiba, ia akan keluar menjadi kupu-kupu. Dibutuhkan perjuangan yang tidak mudah untuk keluar. Mungkin manusia merasa kasihan melihatnya. Tapi jangan pernah membantunya keluar dari kepompong kecuali jika kamu menginginkan ia TIDAK BISA TERBANG dan mempunyai sayap yang berkerut. Ya, tidak bisa terbang. Karena bersamaan dengan keluarnya ia dari kepompong, ia juga menegakkan sayapnya. Setelah berhasil keluar dari kepompong, ia pun menjadi kupu-kupu. :)
Ada hal yang menarik di sini. Karena sebenarnya kita juga melakukan metamorfose seperti kupu-kupu. Hanya saja tidak banyak yang berubah dari tubuh kita kecuali bertambah besar. Sebelumnya, kita hanyalah makhluk yang tidak bernyawa sampai kira-kira 4 bulan. Saat usia cukup di kandungan, kemudian kita terlahir ke dunia. Kemudian, menjadi seorang anak manusia yang 'rakus' melahap apa saja. Tapi sayang kebanyakan manusia hanya berhenti sampai di sini. Ia tidak belajar dari kehidupan. Ia hanya merasa hidupnya susah.
Padahal fase ini adalah fase yang harus dilalui semua manusia. Fase untuk bekerja keras, belajar dan terus belajar untuk menggapai kehidupan yang lebih baik. Yang menjadi pertanyaan adalah "Sampai di mana fase kita?"
Jika kita merenung terdiam sebelum bekerja keras, berarti kita masih menjadi telur. Esok kita akan terbangun menjadi ulat: kita masih harus bekerja keras.
Jika kita merenung terdiam setelah bekerja keras, semoga saja saat ini kita sedang menjadi kepompong, semoga esok kita menjadi kupu-kupu yang berguna yang kehadirannya dinanti-nanti makhluk yang lain.
Judul blog ini berkaitan dengan penjelasan di atas. Catatan Metamorfosa. Diberi judul demikian karena blog ini berisi segala hal yang aku pikirkan, rasakan, dan lakukan sebagai anak ingusan usia belasan. Hahaha, ya. Blog ini dibuat pada akhir tahun 2010 di mana saat itu aku berusia 16,5 tahun. Pakaianku sehari-hari masih putih abu-abu. Makanan sehari-hariku masih matematika, fisika, kimia, biologi. Dan pekerjaanku masih tertawa bersama teman-teman. :D
This blog contains everything in my life. Don't be surprised if you find unimportant things. I hope those unimportant things still be useful for us, especially for me.
Dan blog ini adalah sebuah catatan metamorfosa dalam perjalanan misiku menjadi kupu-kupu. Semoga berhasil ! Fighting !