Thursday, December 22, 2011

Waktu: Detik dan Detak

Suatu hari di masa lalu, aku dan kau bercengkrama. Kau bertanya padaku, "Menurutmu, apa itu waktu?" Aku terdiam beberapa lama dalam tanda tanya. Kau pun juga.

...

Kemudian tempo hari, kau (lagi-lagi) mengesankanku. Katamu, waktu berbicara bukan tentang lamanya jam berdetik, tapi tentang seberapa lama jantungmu sanggup berdetak.

...

Sejak saat itu aku tahu, kau adalah orang yang tidak akan pernah membiarkan jantungmu berdetak sia-sia, karena bagimu waktu adalah detak jantungmu. Kau rela lakukan apapun bahkan ketika jam dinding telah berkali-kali meyakinkanmu bahwa hari telah larut.

...

Tahukah kau? Kau membuatku juga mengabaikan jam dinding malam ini, meski sebenarnya aku pun tak ingin. Entah kenapa. Yang jelas, sejak kudengar kabar kau sedang tidak baik-baik saja, mataku mendadak bandel, tidak juga segera ingin beranjak tidur.

Colomadu,  22 Desemer 2011
00:25

1 comment:

Leave your comment here ..