Aku melihat sebait tulisanmu pagi ini. Kubaca. Maka sekali lagi itu benar, huruf tidak pernah sekedar menjadi kata jika kau yang menulisnya. Sesederhana apapun itu, selalu hadir makna bahkan dalam setiap spasi-nya.
Kamu muncul sekelebat dalam pikiran. Ya, sekelebat-sekelebat saja, tapi selalu.
Dirimu yang aku sebut adorable tapi undefined, psikotropika yang diabaikan oleh para ilmuwan. Apakah kau punya sebutan untuk ini? Ini adalah bagian dari sebuah warna tak disengaja. Merahku dan putihmu, yang entah kapan tercampur menjadi gradasi baru, merah muda yang sederhana.
super sekali kata2nya, mba yasmin...
ReplyDelete