Senin, 14 Februari 2011.
Ini bukan kisah tentang romantika cinta dua orang muda-mudi yang sedang merayakan Valentine Day, melainkan kisah nyata super gila yang terjadi pada suatu sore yang unyuu di LBPP LIA, tempat aku les bahasa inggris.
Sore itu hari gerimis. Sepertinya langit memang sengaja menguji iman kaum muda saat itu. Banyak di antara mereka 'mungkin' menghabiskan waktu sore bersama sang kekasih. Bertukar coklat, bunga, pernak-pernik berwarna pink, terhanyut dalam keromantisan di bawah gerimis.
Tapi tidak denganku. Hari ini aku masih saja terjebak dengan rutinitasku sebagai pelajar SMA. Dengan masih mengenakan seragam sekolah, aku dan seorang temanku, Nadiyatus Shofi, duduk di bawah rimbunnya beringin LBPP LIA, berkutat dengan rasa lapar kami masing-masing. Padahal kurang lebih satu jam yang lalu kami telah menyempatkan waktu untuk makan di Warung Kangen samping sekolah. Bukan, bukan karena kami cacingan! Tapi karena di hadapan kami terdapat tumpukan roti Wonder yang baru saja kami beli sepulang sekolah. Sayangnya roti tersebut kami beli bukan untuk kami makan, tapi spesial untuk mereka yang menjadi pembicara dalam acara kami, acara anti Valentine Day. :D
Bel pun berbunyi, kami masuk ke dalam ruang kelas kami. Kemudian guru kami memulai pembelajaran.
"In this time, we will work in pairs. In each group, there are 3 members." kata Mr.Iwan, guru les kami.
Murid-murid sibuk mencari partner untuk kelompok mereka. Dan aku tidak merasa perlu untuk mencari partner jauh-jauh, aku mengajak dua orang di samping kanan dan kiriku untuk menjadi satu team. Mereka adalah Ayu dan Sara.
"Oke, Parada. Choose two of your friends to be your partner. I will write their name in the whiteboard." kata Mr.Iwan kepada Parji alias Parada Jiwanggana, teman satu sekolahku juga.
Mr.Iwan menuliskan nama Parada dan kedua temannya di papan tulis. Kemudian Difa, temanku yang lain, berseru, "Mr, itu tulisannya Parada atau Panda?"
"Hmmm, piye lho, Dif. Genah Parada nhok .." balas teman-teman sekelas.
Dan kata-kata Difa tersebut memunculkan ide di kepala kami. Sambil menunggu Mr.Iwan mempersiapkan properti pembelajaran, aku ngobrol bersama teman-teman yang lain. Bukan ngobrol, lebih tepatnya bernyanyi sambil tertawa cekikikan di pojok kelas. Dan tanpa kusadaari, ini bencana!
"Hello Panda, Hello Panda, biskuit isi yang enak. Biskuitnya enak, isinya lezat. Rasa coklat dan Stroberi. Hello Panda Hello Panda biskuit isi yang enak .. " Aku bernyanyi bersama dua temanku, Ayu dan Iis.
Kelas menjadi sangat gaduh. Murid-murid terlibat obrolan yang seru, sedangkan aku, Ayu, dan Iis cekikian sambil bernyanyi tanpa merasa bersalah. Kemudian .. bencana itu datang.
"I won't start this lesson before you finish you bussiness." kata Mr.Iwan pelan dari depan kelas.
Aku yang mendengarnya, segera memberi isyarat kepada teman-teman sekelas untuk diam. Wah, tapi Mr.Iwan justru melihat ke arahku dan berkata, "Hey, six of you. If you don't sing that song in other class, you may go home."
Kelas mendadak hening. Mr.Iwan marah !
"Mr, yang nyanyi cuma mereka. Aku nggak nyanyi." kata Nadiya, Difa, dan Sara, sambil menunjuk ke arahku, Ayu, dan Iis.
"Six of you .." kata Mr.Iwan.
Kami pun melangkah keluar kelas dengan rasa shocked yang tiada terkira. Akhirnya kami masuk ke kelas sebelah. Dan ternyataaa .. Hampir semua di antara kami berenam mendapati teman sesekolah kami yang juga duduk di kelas itu. Aigooo ..
Akhirnya kita menyanyikan lagu Hello Panda di depan mereka yang sebenarnya adalah junior kita. Maksudnya tingkat kelas mereka kebetulan di bawah kita. Tapi komentar mereka tidak disangka-sangka ..
"It's not attractive. It's MONOTON!" kata seorang anak perempuan yang entah namanya siapa.
"Can you sing the other comersial song?" tanya guru di kelas tersebut yang juga menyaksikan kami menyanyi.
"Can you sing Tori-tori cheese? Hahahaha. With the dance !" perintah seorang bernama Bram Galih, dia juga teman satu sekolahku, tapi aku tidak begitu mengenalnya.
"With the dance! With the dance!" mereka berteriak. Ya ampuun, teriakan mereka membuatku gila.
"Hei, but we're asked by Mr.Iwan to sing Hello Panda's song." kataku membela diri.
"Mr.Iwan ask you to sing more than one song .." Bram Galih menyahut.
Dengan terpaksa kami bernyanyi, "Tori, Tori, Tori, Tori Cheese Cracker.. Tori, Tori, Tori, Tori Cheese Cracker.." Dan kami juga memaksa diri kami untuk terlihat bodoh di depan mereka karena kami akhirnya juga menarikan dance Tori Cheese.
Tamat.