Gara-gara liat video dan foto-foto SD, otakku jadi flashback ke masa lalu di mana aku masih polos, lugu dan imut-imut. Dan mendadak aku jadi ingin nostalgia dengan masa kecilku yang unyuu itu. Mulai dari kenangan paling lawas yang masih bisa gue inget, sampai kenangan yang seperti baru kejadian kemarin .. Let's check it out!
Asal Usul Nama YASMIN ZAHIRAH
Aku lahir di Solo, 4 Juni 1994. Tepatnya di PKU Muhammadiyah Surakarta. Kemudian aku diberi nama Yasmin Zahirah, bukan oleh kedua ortuku, tapi oleh rekan ortuku. Jadi ceritanya, temen ortuku itu 'halim' beberapa bulan sebelum ummiku 'halim'. Tapi setelah jalan beberapa bulan, beliau keguguran. Padahal beliau sudah menyiapkan nama yang baguuuus banget untuk anaknya (kalau anaknya perempuan), yaitu Yasmin Zahirah. Kemudian beliau mengusulkan nama itu ke kedua ortuku, supaya kelak jika aku lahir aku diberi nama Yasmin Zahirah.
Aku Nakal!
Aku tinggal di Colomadu, Karanganyar, bersama kedua ortuku tercinta. Abiku seorang pegawai Bulog, sedangkan ummiku masih kuliah atau mungkin udah Koas (ummiku dokter). Ortu sibuk semua, jadi setiap hari aku dititipin sama seorang mbah yang tinggal satu desa sama aku, panggil saja Mbah To. Bersama Mbah To, aku diajak angon wedhus. Dan tiap pulang dari rumah Mbah To, aku pasti bau kambing. HAHAHAHA.
Kata ummi, ummi pernah ngurung aku di kamar gara-gara aku ngganggu ummiku nyuci. Waktu itu ummi banyak tugas kuliah, cucian numpuk, dan aku rewel. Trus akhirnya aku dibikinin susu, trus dikancing ummi di kamar. Aku nangis dan nggedor-nggedor pintu kamar karena aku suka main air, jadi nanti ngrusuhi ummi nyuci padahal tugas-tugas ummi yang lain masih banyak. Ee, pas ummi selesai nyuci, aku udah diem. Trus ummi masuk kamarku, di sana ummi mendapati aku sudah tertidur lelap dengan botol susu yang sudah habis, dengan napas masih sesenggukan dan air mata bekas nangis di pipi. Aku selalu ngempet nangis kalau denger cerita ini. Apalagi kalau ummi selesai cerita kisah ini, ummi pasti bilang, "Maaf ya, anakku." :')
Ketika umurku 2,5 tahun, aku punya adik. Namanya Munadhia. Kata abi, Munadhia namanya panjang banget dan diambil dari Q.S. Ali-Imron:193. Robbanaa innanaa sami'naa munaadiyay yunaadiilil iimaani an aaminu birobbikum fa aamanna .. Kalau ditanya, "Yasmin adik barunya namanya siapa?" Aku menjawab, "Munaadiyay yunaadiilil iimaani an aaminu birobbikum fa aamanna.." Adikku lahir subuh-subuh. Dan malemnya aku ditinggal ummi-abi di rumah bersama Mbak Marni, mbak yang bantu-bantu di rumah. Trus paginya aku bersama Bulik dan Om Agus, tetanggaku, nyusul ke rumah sakit. Aku masih inget banget.
Kata abi, aku pernah ngelempar adikku pakai kerikil waktu adikku masih bayi. Akibatnya, aku dihukum abiku dikurung di kamar mandi dengan lampu dimatiin sampai aku nangis kejer-kejer.
Aku pernah kecebur di kolam ikan depan rumah. -.-
Aku sering dibikinin mbahku baju yang samaan sama sepupu-sepupuku yang kebetulan hampir semuanya perempuan. Itulah enaknya punya mbah uti yang seorang penjahit. Ummiku juga sering beliin aku baju dan barang-barang samaan sama adiiku. Trus kita sering memakainya bersamaan. Jadi kalau ketemu tetanggaku, mereka sering bilang, "Ee, anak kembar."
Setelah kira-kira adikku udah bisa merangkak, aku, adikku, dan ummiku pindah ke Klaten karena ummi harus PTT. Sedangkan abiku tetep di Colomadu tercinta karena kerjaan tidak bisa ditinggalkan. Di sana ortuku nggak beli rumah, tapi cuma ngontrak. Rumah kontrakannya tetanggaan sama Candi Prambanan, jadi setiap minggu aku jalan-jalan ke sana.
Di samping rumahku, ada tetangga yang namanya Mbah Iyem. Mbah Iyem punya warung tempat jualan sayur. Sebagai tetangga yang baik, keluargaku kalau beli sayur di situ dan aku sering banget jadi orang yang disuruh beli, padahal aku masih kecil banget. Dulu pernah ketika beli sayur aku ngelempar uang ke Mbah Iyem gara-gara aku anyel sama ummi yang sukanya nyuruh aku belanja. Wadoooh, aku sampai pekewuh sama Mbah Iyem.
Aku pernah dikroyok semut merah. Waktu itu tetanggaku depan rumah nebang pohon. Dalam waktu yang bersamaan, aku sama ummi main ke sana. Ummi bilang, "Yasmin, jangan pegang-pegang pohon ini lho ya. Banyak semut merahnya, nanti sakit kalo digigit." Pancen bocah penasaran akhirnya aku megang-megang pohon itu dan kemudian aku dikroyok semut. Merah-merah semuanya .. :(
Aku pernah dengan polos mainan air bersama anak-anak di kampungku. Airnya dimasukin botol, kemudian dikocok-kocok sampai berbusa dan buthek. Kata mereka, "Air kalo udah dikocok-kocok itu jadi bensin lho."
Aku pernah makan tanah! Ini adalah salah satu hal gila yang pernah kulakukan dan kebetulan aku ingat. Aku sama temen-temenku main pasaran. Di depan rumah, kita mengumpulkan peralatan dari dapur, seperti mangkok, sendok, dll. Setelah itu kita jualan bubur. Buburnya dibuat dari tanah yang diberi air. Kemudian dibubuhi dedaunan dan bunga-bungaan. Dan dengan bodohnya aku ngerasain bubur gadungan itu. Tobat deh, rasanya nggak enak! Aku langsung lari ke rumah buat kumur-kumur.
Aku pernah lihat temenku yang merupakan tetanggaku madi pakai areng dan kerama pakai sabun mandi. Anak kecil di desa kan sering dimandiin di luar rumah. Dan waktu itu aku kebetulan lewat dan melihatnya dimandiin dengan cara seperti itu. Sampai rumah, aku ambil ember dan langsung keramas pakai sabun mandi.
Aku suka pamer. Waktu itu abiku mengunjungi aku, Muna, dan ummi di Klaten. Trus kita jalan-jalan ke Candi Prambanan. Abi beliin aku balon yang di dalemnya ada balon lagi. Pokoknya lucu. Habis pulang dan sampai di rumah, aku langsung ngacir ke rumah temenku sambil membawa balon. Ee, belum sampai ke rumah temenku, balonku udah pecah karena kena panas matahari. -.-
Aku Nakal!
Aku tinggal di Colomadu, Karanganyar, bersama kedua ortuku tercinta. Abiku seorang pegawai Bulog, sedangkan ummiku masih kuliah atau mungkin udah Koas (ummiku dokter). Ortu sibuk semua, jadi setiap hari aku dititipin sama seorang mbah yang tinggal satu desa sama aku, panggil saja Mbah To. Bersama Mbah To, aku diajak angon wedhus. Dan tiap pulang dari rumah Mbah To, aku pasti bau kambing. HAHAHAHA.
Kata ummi, ummi pernah ngurung aku di kamar gara-gara aku ngganggu ummiku nyuci. Waktu itu ummi banyak tugas kuliah, cucian numpuk, dan aku rewel. Trus akhirnya aku dibikinin susu, trus dikancing ummi di kamar. Aku nangis dan nggedor-nggedor pintu kamar karena aku suka main air, jadi nanti ngrusuhi ummi nyuci padahal tugas-tugas ummi yang lain masih banyak. Ee, pas ummi selesai nyuci, aku udah diem. Trus ummi masuk kamarku, di sana ummi mendapati aku sudah tertidur lelap dengan botol susu yang sudah habis, dengan napas masih sesenggukan dan air mata bekas nangis di pipi. Aku selalu ngempet nangis kalau denger cerita ini. Apalagi kalau ummi selesai cerita kisah ini, ummi pasti bilang, "Maaf ya, anakku." :')
Ketika umurku 2,5 tahun, aku punya adik. Namanya Munadhia. Kata abi, Munadhia namanya panjang banget dan diambil dari Q.S. Ali-Imron:193. Robbanaa innanaa sami'naa munaadiyay yunaadiilil iimaani an aaminu birobbikum fa aamanna .. Kalau ditanya, "Yasmin adik barunya namanya siapa?" Aku menjawab, "Munaadiyay yunaadiilil iimaani an aaminu birobbikum fa aamanna.." Adikku lahir subuh-subuh. Dan malemnya aku ditinggal ummi-abi di rumah bersama Mbak Marni, mbak yang bantu-bantu di rumah. Trus paginya aku bersama Bulik dan Om Agus, tetanggaku, nyusul ke rumah sakit. Aku masih inget banget.
Kata abi, aku pernah ngelempar adikku pakai kerikil waktu adikku masih bayi. Akibatnya, aku dihukum abiku dikurung di kamar mandi dengan lampu dimatiin sampai aku nangis kejer-kejer.
Aku pernah kecebur di kolam ikan depan rumah. -.-
Aku sering dibikinin mbahku baju yang samaan sama sepupu-sepupuku yang kebetulan hampir semuanya perempuan. Itulah enaknya punya mbah uti yang seorang penjahit. Ummiku juga sering beliin aku baju dan barang-barang samaan sama adiiku. Trus kita sering memakainya bersamaan. Jadi kalau ketemu tetanggaku, mereka sering bilang, "Ee, anak kembar."
Setelah kira-kira adikku udah bisa merangkak, aku, adikku, dan ummiku pindah ke Klaten karena ummi harus PTT. Sedangkan abiku tetep di Colomadu tercinta karena kerjaan tidak bisa ditinggalkan. Di sana ortuku nggak beli rumah, tapi cuma ngontrak. Rumah kontrakannya tetanggaan sama Candi Prambanan, jadi setiap minggu aku jalan-jalan ke sana.
Di samping rumahku, ada tetangga yang namanya Mbah Iyem. Mbah Iyem punya warung tempat jualan sayur. Sebagai tetangga yang baik, keluargaku kalau beli sayur di situ dan aku sering banget jadi orang yang disuruh beli, padahal aku masih kecil banget. Dulu pernah ketika beli sayur aku ngelempar uang ke Mbah Iyem gara-gara aku anyel sama ummi yang sukanya nyuruh aku belanja. Wadoooh, aku sampai pekewuh sama Mbah Iyem.
Aku pernah dikroyok semut merah. Waktu itu tetanggaku depan rumah nebang pohon. Dalam waktu yang bersamaan, aku sama ummi main ke sana. Ummi bilang, "Yasmin, jangan pegang-pegang pohon ini lho ya. Banyak semut merahnya, nanti sakit kalo digigit." Pancen bocah penasaran akhirnya aku megang-megang pohon itu dan kemudian aku dikroyok semut. Merah-merah semuanya .. :(
Aku pernah dengan polos mainan air bersama anak-anak di kampungku. Airnya dimasukin botol, kemudian dikocok-kocok sampai berbusa dan buthek. Kata mereka, "Air kalo udah dikocok-kocok itu jadi bensin lho."
Aku pernah makan tanah! Ini adalah salah satu hal gila yang pernah kulakukan dan kebetulan aku ingat. Aku sama temen-temenku main pasaran. Di depan rumah, kita mengumpulkan peralatan dari dapur, seperti mangkok, sendok, dll. Setelah itu kita jualan bubur. Buburnya dibuat dari tanah yang diberi air. Kemudian dibubuhi dedaunan dan bunga-bungaan. Dan dengan bodohnya aku ngerasain bubur gadungan itu. Tobat deh, rasanya nggak enak! Aku langsung lari ke rumah buat kumur-kumur.
Aku pernah lihat temenku yang merupakan tetanggaku madi pakai areng dan kerama pakai sabun mandi. Anak kecil di desa kan sering dimandiin di luar rumah. Dan waktu itu aku kebetulan lewat dan melihatnya dimandiin dengan cara seperti itu. Sampai rumah, aku ambil ember dan langsung keramas pakai sabun mandi.
Aku suka pamer. Waktu itu abiku mengunjungi aku, Muna, dan ummi di Klaten. Trus kita jalan-jalan ke Candi Prambanan. Abi beliin aku balon yang di dalemnya ada balon lagi. Pokoknya lucu. Habis pulang dan sampai di rumah, aku langsung ngacir ke rumah temenku sambil membawa balon. Ee, belum sampai ke rumah temenku, balonku udah pecah karena kena panas matahari. -.-
Bubur tanah mbok maem? Wkwk. .
ReplyDeleteIya, cobaen tik.
ReplyDeleteUntung aku gak cacingan .. -__-
#polos